Pages

Sabtu, 18 Juni 2011

WAROK

Pengertian dan sosok warok hingga saat ini masih menjadi kontroversi, siapakah yang sebenarnya
pantas disebut warok. Kadang ia diterjemahkan sebagai sosok yang dikenal sebagai seseorang yang
"menguasai ilmu" (ngelmu) dalam pengertian Kejawen.

Warok sampai sekarang masih mendapat tempat sebagai sesepuh di masyarakatnya. Kedekatannya dengan dunia spiritual sering membuat seorang warok dimintai nasehatnya atas sebagai pegangan spiritual ataupun ketentraman hidup. Seorang warok konon harus menguasai apa yang disebut Reh Kamusankan Sejati, jalan kemanusiaan yang sejati.
Warok adalah pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dalam cerita kesenian reog. Warok Tua adalah tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih dalam taraf menuntut ilmu. Hingga saat ini, Warok dipersepsikan sebagai tokoh yang pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok.Menurut sesepuh warok, Kasni Gunopati(alm) atau yang dikenal Mbah Wo Kucing, warok bukanlah seorang yang takabur karena kekuatan yang dimilikinya.
Warok adalah orang yang mempunyai tekad suci, siap
memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. “Warok itu berasal dari kata wewarah. Warok adalah wong kang sugih wewarah. Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik”.“Warok iku wong kang wus purna saka sakabehing laku, lan wus menep ing rasa” (Warok adalah orang yang sudah sempurna dalam laku hidupnya, dan sampai pada pengendapan batin).

Ia juga sering berperan sebagai pemimpin lokal
informal dengan banyak pengikut. Dalam pentas,
sosok warok lebih terlihat sebagai pengawal/ punggawa raja Klana Sewandana (warok muda) atau sesepuh dan guru (warok tua). Dalam pentas, sosok warok muda digambarkan tengah berlatih mengolah
ilmu kanuragan, digambarkan berbadan gempal dengan bulu dada, kumis dan jambang lebat serta
mata yang tajam. Sementara warok tua digambarkansebagai pelatih atau pengawas warok muda yangdigambarkan berbadan kurus, berjanggut putih panjang, dan berjalan dengan bantuan tongkat. Pada awalnya warok digambarkan sebagai sosokpengolah kanuragan yang demi pencapaiannya ilmunya, tidak berhubungan dengan wanita,melainkan dengan bocah lelaki berumur 8-15 tahunyang acapkali disebut gemblakan. Namun
saat ini warok telah mengalami perubahan
paradigma.


Sumber:wikipedia,indoposlist.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar